Selasa, 24 Juli 2012

Keluarga Dalam Perspektif Al Quran


Dr. Ahzami Sami'un Jazuli 
(Ringkasan Taujih Taklim Ramadhan, Al Falah 22 Juli 2012-CMIIW)

Pendahuluan

Banyak surat-surat dalam Al Quran yang berbicara tentang keluarga. Misal tentang keluarga Imran, keluarga Nabi Nuh, keluarga Nabi Luth, dan keluarga Nabi, dll. Oleh karenanya Al Quran disebut sebagai kitab keluarga  (Kitab Al Usroh). Ayat dan surat yang membicarakan keluarga ini menjadi petunjuk dan pedoman bagi umat muslim dalam menjalani kehidupan keluarga. Prinsip-prinsip keluarga dalam Islam tergambar dengan jelas di sana. Oleh karena itu ini menjadi isyarat bahwa barang siapa yang tidak berpedoman kepada Al Quran dalam menjalani kehidupan rumah tangga, maka rumah tangganya tidak akan sukses.

Seperti Apa Al Quran Berbicara Tentang Keluarga?


Satu: Keluarga Akan Sukses hanya Jika berpedoman pada  Al Quran 


Indonesia adalah negara yang masih mayoritas berpenduduk muslim (disebut “masih” karena populasinya selalu berkurang, dulu 90% sekarang tinggal 80%). Namun Indonesia belum pernah memiliki pemimpin (presiden) yang semangat dalam menegakkan syariah Islam. Kondisi ini sangat timpang dan kontradiktif. Kenapa? Karena yang terpilih selalu bukan orang yang mengerti syariah Islam (sekuler). Salah siapa? Salah yang memilih. Kenapa salah memilih? Karena yang memilih tidak memahami syariah Islam. Kenapa tidak paham? Karena rumah tangganya tidak pernah mengajarkan bagaimana indahnya syariah Islam dan bagaimana suatu organisasi akan sukses jika berpedoman pada syariah Islam.


Umat Islam Indonesia selalu menghadapi gempuran dan fitnah yang menjadikan syarah Islam berkonotasi negatif. Padahal Sirah Nabawi telah membuktikan bahwa Rasulullah berhasil membentuk masyarakat Madani yang sejahtera hanya dalam tempo 13 Tahun.  Shirah Nabawi mengajarkan betapa unggulnya  manusia yang dibentuk oleh Rasulullah SAW yang tercermin dalam sosok para sahabat yang memiliki akhlak agung dan pribadi-pribadi yang gemilang. Jika kini kita belum berhasil, bukan karena syariahnya yang salah, tetapi bisa pelaku-pelakunya, metodenya, dan lain-lain.

Dua: Keluarga Adalah Rumah Tangga Ibadah


Dalam surat 51:56 disebutkan :” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. Redaksi kalimatnya adalah (a.) wamaa khalaqtu al jinna wal insaa Illa ...liya’budun.
bukan (b) khalaqtu al jinna wal insaa liya’budun. 


Jika pada point b, memungkinkan tujuan lain selain ibadah, maka pada point a tidak ada tujuan lain selain ibadah. Kata wamaa...illa mengabaikan tujuan lain dan memfokuskan hanya pada  satu tujuan. 
Artinya: Ini menunjukkan bahwa segala aspek kehidupan umat islam, termasuk dalam kehidupan rumah tangga adalah untuk ibadah.

Berlaku kepada isteri, berlaku kepada anak, berwisata bersama keluarga, menyekolahkan anak, memberi uang kepada isteri, dll adalah bernilai ibadah jika diorientasikan (di visikan) ibadah. Oleh karenya kita harus memiliki visi ibadah dalam menjalani kehidupan rumah tangga.

Jika rumah tangga divisikan ibadah maka adakah keluarga yang melahirkan manusia bermental koruptor, suka Narkoba, culas, Jahat, menjadi sampah masyarakat? Tentu tidak. Keluarga Ibadah melahirkan manusia-manusia yang bermanfaat buat lingkungannya. Rahmatan lil alamin. Bahkan melahirkan pemimpin-pemimpin yang kharismatik dan handal.


Tiga: Fungsi Keluarga adalah Menegakkan Hukum-Hukum Allah


Allah berfirman dalam QS Al Baqarah 229:

Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang dzalim.

Ayat tersebut berbicara tentang talak, cerai, dan rujuk. Semua itu harus dijalankan sesuai dengan hukum-hukum Allah. Ini mengandung arti bahwa kehidupan Rumah tangga berfungsi menjalankan dan menegakkan hukum-hukum Allah.  Pembentukkan keluarga dengan cara nikah, penyelesaian masalah rumah tangga dalam masa nikah, aturan tentang talak dan cerai , semuanya ada hukum-hukumnya dalam syariah Islam.
Rasulullah SAW berhasil menegakkan hukum/syariah Islam dalam tempo 13 tahun. Jika terdapat suatu organisasi (entitas) yang tidak berhasil menegakkan syariah Islam, padahal waktu yang dihabis sudah melebihi 13 tahun, maka bukan syariahnya yang salah tetapi ada sesuatu yang “error” baik itu caranya, mentalitasnya, kurikulumnya dsb.

Jika terdapat keluarga muslim yang tidak berhasil membina rumah tangganya, bukan syariah islamnya yang salah. Bisa karena pribadi-pribadinya yang tidak sepenuhnya berpedoman kepada Al Islam atau salah dalam applikasinya.  

Empat: Keluarga adalah Sumber Kasih Sayang


Keluarga dalam perspekstif Al Quran adalah sumber kasih sayang dan sumber kedamaian, sehingga tidak ada suatu kegundahan (masalah) yang tidak bisa diselesaikan oleh keluarga.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.(QS 30 Ar Ruum: 21).


Dalam sebuah hadits diungkapkan bahwa saudara muslim tidak boleh membiarkan/mendiamkan (bersitegang) saudara muslim lainnya lebih dari 3 hari. Apalah lagi dalam kehidupan rumah tangga, seorang suami/isteri tidak boleh mendiamkan isteri/suaminya melebihi 3 hari. Ini menunjukkan bahwa Islam tidak membiarkan hilangnya kasih sayang dalam sebuah keluarga. Kasih sayang harus selalu dihadirkan demi tegaknya kehidupan rumah tangga yang sukses.

Lima: Keluarga dalam Perspektif Al Quran adalah keluarga Dakwah


Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS 66 At Tahrim:6).


Enam: Keluarga dalam Perspektif Al Quran adalah keluarga Jihad


Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. (QS 66 At Tahrim:9).


Ayat ini menegaskan bahwa rumah tangga muslim adalah rumah tangga jihad. Dalam kondisi apapun spirit jihad harus digelorakan. Dalam kondisi miskin atau kaya, dalam kondisi punya jabatan atau tidak punya jabatan, dalam kondisi tidak berharta dan berharta, jihad harus selalu ada dalam rumah tangga kaum muslimin.

Jangan sampai ketika kondisi sudah nyaman, harta cukup, jabatan tinggi, semangat jihad jadi memudar. Justru harta dan jabatan yang kita peroleh dimaksimalkan untuk kepentingan jihad.

Kisah nyata seorang muslim Mindanau yang mendapat bea siswa belajar ke Timur Tengah. Ketika hidup di Mindanau, dia selalu mendapat kesusahan. Konflik bersenjata selalu ada. Adu fisik dan makar terjadi antara kelompok pejuang muslim dan musuhnya. Dampaknya hidup pun ada adanya, serba kekuarangan karena kondisi yang selalu konflik.

Ketika belajar di Timur Tengah, dia merasa nyaman dengan hidup yang berkecukupan karena ditopang oleh dana bea siswa, tidak pernah ada konflik dan ketegangan-ketengangan. Akhirnya dia mengungkapkan enggan balik ke Mindanau dan ingin bertahan di luar negeri. Semangat jihad jadi mengendur karena hidup makin nyaman.

Kita tidak lepas dari ancaman seperti itu. Ancaman tidak berjihad. Jihad dalam konteks tidak mesti bersenjata, tetapi mencegah domimasi kekufuran dan kemunafikan dalam masyarakat dan kehidupan bernegara.

Enam: Rumah Tangga Perguruan Tinggi 


Suatu realitas yang terjadi, banyak perempuan-perempuan Indonesia ketika berada di Arab Saudi selalu diteriaki dengan Khomsiina Riyalan (50 Real). Suatu bahasa isyarat yang berarti mengajak berkencan dengan upah 50 real. (sama dengan Rp 125.000, jika 1 SAR=Rp 2.500)     













Selasa, 03 Juli 2012

Time Schedule Kegiatan Ramadhan 1433 H 
Tempat: Masjid Al Falah Komplek Jatiwaringin Asri 
Pondok Gede, Bekasi

8 Juli 2012 Tarhib Ramadhan & Lomba

06.30 08.30 Pembukaan + Pawai Tarhib Ramadhan
08.30 08.45 Tilawah Al Quran
Sambutan
08.45 09.30 Ceramah Tarhib Ramadhan 
Tema: Mempersiapkan Ramadhan Bersama Keluarga
Ustadzah Dra. Nani Handayani
09.30 11.00 Aneka Lomba :
Lomba Pawai & Kreasi Poster (TPA, TPQ, PAUD, TK)
Mewarnai (TK/SD)
Memasak Hidangan Buka Puasa (Ibu-ibu/Umum)
Hafalan surah Yasin (Majelis Taklim)
Kultum Remaja (SMP, SMA)
11.00 11.15 Pengumuman pemenang lomba
Penutup

22-Jul-12 Taklim Ramadhan
09.00 11.00 Ustadz Dr. Ahzami Sami'un Jazuli
Tema: Keluarga dalam Perspektif Al Qur'an
29-Jul-12 Taklim Ramadhan
09.00 11.00 Ustadz Dr. Mardani Ali Sera
Tema: Ramadhan sebagai Solusi Problematika Keluarga
5-8-2012 Taklim Ramadhan
09.00 11.00 Ustadz Ahmad Syaikhu
Tema: Meraih Sukses Ramadhan bersama Keluarga
5/08/2012 Sehari Bersama Al Qur'an
Buka Bersama

Partisipasi & Kegiatan 
Hub: Riyana Widiawati/Muthoharoh (0818-774777)
       

Minggu, 06 November 2011

IDUL QURBAN 1432 H 

PENDAHULUAN
Tahun 1432 H ini adalah tahun ke-4 Yayasan Cahaya Kebajikan bekerja sama dengan PAUD Sakura dan Hasanah Qurban melakukan pemotongan dan penyaluran hewan qurban. Kegiatan ini adalah wujud kepedulian Yayasan Cahaya Kebajikan atas fenomena bahwa masih banyak warga yang tinggal di sekitar Yayasan yang belum menikmati daging pada saat Idul Adha padahal cukup banyak titik-titik penyembelihan di sekitar warga.

Ibarat singnal HP, ternyata masih ada blank spot area yang belum terjamah oleh panitia qurban yang ada selama ini. Wallahu'alam apakah panitia qurban yang selama ini ada hanya mampu membagikan kupon yang tidak sebanding dengan jumlah mustahik, ataukah atau tumpang tindih dan ketidakakuratan dalam penyaluran sehingga ada yang sama sekali tidak terima namun pada sisi lain ada yang menerima berlebih, bahkan sangat berlebih.

Awalnya yayasan hanya mampu mengumpulkan beberapa ekor kambing/domba. Kemudian pada tahun berikutnya bisa mengumpulkan satu ekor sapi dan beberapa kambing/domba. Dan Alhamdulillah, untuk Idul Qurban tahun 1432 H ini Yayasan Cahaya Kebajikan dipercaya mendapat amanah untuk pemotongan dan penyaluran berupa 2 ekor sapi dan 15 ekor kambing/domba.

Tahun lalu yayasan hanya mampu mendatangkan satu ekor sapi. Tambahan satu ekor sapi tahun ini cukup menjadikan acara Idul Qurban tahun 1432 H ini lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Panitia mengucapkan terima kasih kepada keluarga Bp Rachmad Widodo yang telah mempercayakan penyelimbahan dan penyaluran sapi mereka di PAUD Sakura-Yayasan Cahaya Kebajikan. Semoga tahun mendatang keluarga Bp Rachmad masih mempercayakan penyembelihan hewan kurban kepada Yayasan Cahaya Kebajikan.

Tabel disamping adalah daftar nama pequrban untuk qurban tahun ini. Silahkan diperbesar (diklik) untuk melihat dengan jelas. Total Nama Pequrban adalah 29 orang dengan jumlah hewan qurban 2 ekor sapi dan 15 ekor kambing.  

Hewan-hewan qurban berasal dari peternakan Sakado dan Hasanah Qurban. Dua supplier hewan kurban tersebut memberikan opsi penyaluran ke Yayasan Cahaya Kebajikan bagi para pequrban yang melakukan pemilihan dan transaksi hewan qurban di sana. Kerjasama Yayasan dengan Hasanah Qurban adalah kerjasama tahun ke-4 sedangkan kerjasama dengan Peternakan Sakado adalah kerjasama untuk pertama kali. Insya Allah seiring dengan kemajuan dan prospek Peternakan Sakdo dan Hasanah Qurban, pemotongan hewan qurban untuk tahun-tahun mendatang bisa mengcover jumlah hewan qurban yang lebih banyak. Artinya daya sebar daging hewan kurban ke masyarakat pun makin besar dan memiliki jangkauan yang lebih luas sehingga semoga tidak ada lagi masyarakat yang tidak menikmati hewan qurban di hari Idul Adha (kecuali yang tidak menginginkannya). 

Satu hal yang membanggakan, semua hewan kurban tahun ini disembelih secara bergantian oleh personil yayasan sehingga lebih menjamin bahwa penyembelihan dilakukan secara syar'i karena dilakukan oleh personil yang paham dan telah melakukan pelatihan sebelumnya. 

Foto Bersama Seusai Latihan Penyembelihan
Sebagai informasi, bulan Oktober lalu Yayasan telah mengadakan pelatihan hewan qurban dengan mengundang praktisi yang berpengalaman. Tidak tanggung-tanggung sebagai bahan latihan/praktek penyembelihan, yayasan membelikan tiga ekor kambing/domba. Dan Idul Qurban kali ini adalah sebagai praktek nyata dari pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya.





JALANNYA ACARA PEMOTONGAN HEWAN QURBAN

Di tengah hiruk pikuk keramaian masyarakat yang memenuhi arena pemotongan hewan qurban, panitia tetap menjalankan seremonial acara. Pembukaan dengan mengucapkan "Bismillahirrohim" dilakukan oleh pemandu acara Bp Eriyanto.  Berikutnya adalah dengan tilawah Quran oleh Bapak Wahyu yang membacakan QS Al Kautsar. Meski singkat, semoga pembacaan quran tersebut menambah keberkahan dan menjadi wasilah bagi kelancaran acara pemotongan. Sesuai tilawah, ketua panitia qurban memberikan sambutan. 


Dalam sambutannya ketua panitia memberikan arahan bahwa penyembelihan harus dilakukan dengan penuh kasih sayang. Adapun adab-adab dan sunnahnya yaitu:
- Penyembelihan hanya dipersembahkan untuk Allah SWT bukan selainnya (QS Al Bayyinah ayat 5).
- Penuh kasih sayang
- Menajamkan pisau
- Menyembunyikan pisau dari pandangan hewan qurban
- Binantang udhiyah dibawa ke tempat penyembelihan dengan cara yang baik
- Menjauhkan hewan yang belum disembelih dari hewan yang sudah disembelih
- Bagi pequrban yang bisa menyembelih disunnahkan menyembelih sendiri hewan udhiyahnya
- Membaca Bismillahi wa Allahu Akbar
- Doa ketika menyembelih: Bismillahi wa Allahu akbar allahumma minka wa laka, allahumma taqobbal min....(sebutkan nama pequrbannya).
- Hewan qurban dihadapkan ke kiblat
- Mambaringkan sembelihan
- Penyembelihan dilakukan di kerongkongan dan bagian bawah leher.
- Meletakkan kaki di atas bagian dekat dengan leher.

Ketua panitia mengucapkan terima kasih kepada para pequrban atas kepercayaannya, termasuk kepada pequrban yang tidak bisa hadir di lokasi pemotongan, semoga panitia bisa menjalankan amanah dengan penuh tanggungjawab.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan pada tokoh masyarakat yaitu Ketua RT Bp Damiri yang sekaligus membacakan doa penutup. 

PROSESI PENYEMBELIHAN
Prosesi penyembelihan dipimpin dan dikomandoi oleh Bp Imam Dachlan, pribadi yang dikenal sebagai orang yang bertanggungjawab atas amanah yang diembannya juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati. Panitia bersyukur acara pemotongan dipimpin oleh beliau dan mengucapkan Jazahullah khairan katsiran.

PENYEMBELIHAN SAPI
Sapi Pertama yang disembelih adalah Sapi atas nama pequrban keluarga Bp Rachmad Widodo yang terdiri dari:
1. Rachmad Widodo
2. Slamet Soekarno
3. Ibu Soekasih
4. Rengganis
5. Tineke Hervina
6. Tri Selo Tirto Bayu b Tung Subagijo
7. Ibu Siti Unidah b Saleh

Gambar berikut adalah gambar sebelum pemotongan, saat pemotongan dan setelah pemotongan. Gambaran jelas penyembelihan kami rekam dalam bentuk video berikut:  http://www.youtube.com/watch?v=IymL6XceDwE. Video ini sekaligus menjadi ilustrasi dan bahan ajar bagi mereka yang belum pernah melakukan penyembelihan sehingga bisa melakukannya dengan contoh tersebut. 
Sapi Henda Dijatuhkan

Bismillahi wa Allahu Akbar....saat penyembelihan

Simbah darah setelah penyembelihan

Sapi kedua yang dipotong adalah sapi atas nama pequrban sebagai berikut:
1. Suroto b Sajio
2. Nur Aisyah Siregar bt Kamsir Effendi Siregar
3. Muhammad Rizqon b Banani
4. Tunjung Tejorini
5. Murtiningsih bt Wiryomihardjo
6. Melly Fauziyah
7. Priyani bt Karsomedjo

Berikut adalah gambar yang berkait dengan prosesi penyembelihan Sapi kedua tersebut.
Ibu Inun membacakan giliran sapi kedua untuk dipotong...Nampak wajah seorang pequrban yang berbahagia...

Sapi Kedua

Persiapkan penggulingan (bukan kudeta lho...)

Pak Imam memberikan komando penggulingan

Sapi setelah di potong

Jalannya penyembelihan bisa disaksikan di link berikut: http://www.youtube.com/watch?v=Q9Cari9M21o

PENYEMBELIHAN KAMBING/DOMBA
1. Mohamad Fathi Rizqi b Dwi Widayanto (gambar menyusul)
2. Pos WK Nurunnisa & PAUD SAKURA (dilakukan oleh Bp Aminuddin Spd.I -gambar menyusul)
3. Eni Wijayanti (penyembelihan udhiyah a.n Eni Wijayanti dilakukan oleh Bp Muhammad Rizqon)
Bismillahi wa allahu akbar. Allahumma minka wa laka. Allahumma taqobbal min Eni Wijayanti...

4. Ita Papulina Tarigan (Penyembelihan udhiyah a.n. Ita Papulina Tarigan dilakukan oleh Bp Leolatul Kodar Agusta)
Pak Leo mempraktekkan ilmu pemotongan

5. Amindyasari Hasna Talitha bt Dyas Kusuma  (gambar menyusul)
6. Hari Tjahyono  (gambar menyusul)
7. Ratno Sulistyanto b Dahlan (penyembelihan udhiyah a.n beliau dilakukan oleh Bp Istidlal)
Insya Allah tahun depan menyembelih sendiri hewan qurbannya...

8. Een Suhaenah bt Djunaedi Mansyur (udhiyah a.n beliau dilakukan penyembelihannya oleh Bp Lulu Suharludi)
Pak Lulu pemilik konsep "Kandang Tarbiyah"

Bismillahi wa Allahu Akbar

9. Pradipta Vittorio Daniswara b Didit Mulyo Praptono  (gambar menyusul)
10. Hj Siti Aminah  (gambar menyusul)
11. Bambang Trisakti  (gambar menyusul)
12. Mariyo  b Citro Suwarno  (gambar menyusul)

PENGULITAN
Pengulitan 2 ekor sapi dilakukan dilakukan dilokasi penyembelihan sedangkan pencacahannya dilakukan di PAUD SAKURA. Sedangkan untuk kambing, setelah hewan disembelih di lokasi penyembelihan (Kontrakan Bp Sarkani Jl Masjid No. 59), hewan sembelihan dibawa ke PAUD SAKURA untuk dikuliti, dipotong-potong diambil dagingnya, dicacah, ditaksir dan dibagi, dan dimasukan dalam kantong-kantong untuk dibagikan.

PEMOTONGAN DAN PENCACAHAN
Kepala, kaki, dan jeroan dipisahkan. Selanjutnya daging dipisahkan dari tulang-tulangnya. Tulang-tulang dicacah menjadi bentuk kecil-kecil sehingga bisa dibagi-bagi. Sementara jeroan (jantung, paru, dll) juga dipotong-potong menjadi bentuk keciul-kecil agar bisa dibagi-bagi. Kepala kambing dan kaki Sapi/Kambing/Domba dibagikan kepada panitia yang menginginkan sedangkan kepala Sapi dipotong-potong menjadi bentuk kecil sehingga bisa dibagi.
Suasana Pencacahan

Ibu Inun memberikan komando dan arahan...
PEROLEHAN DAGING DAN PEMBAGIANNYA
Sebagaimana telah diutarakan sebelumnya, bahwa dari 15 ekor kambing- 12 ekor disembelih di kontrakan Bp Sarkani sedangkan 3 ekor disembelih di RT 04/01.

Dari 12 ekor kambing yang disembelih, berhasil dibagi menjadi 160 kantong untuk dibagikan. Berat satu kantong berkisar 0,8-1 kg. Sedangkan dari 2 ekor sapi berhasil dibagi menjadi 350 kantong (rata-rata 175 kantong per ekornya). Total kantong dibagikan adalah 510 kantong.

Alhamdulillah 510 terbagi habis. Ibu Cirem Ermila yang bertugas mendata dan menseleksi pembagian kupon, Insya Allah bisa memastikan bahwa kupon dibagi kepada mereka yang berhak dan tidak dibagikan kepada mustahik yang telah menerima kupon di tempat lain yang terdekat.

Sebagaimana tahun-tahun lalu, Yayasan juga mengkoordinir pembagian kupon untuk masyarakat kompleks Raya Housing. Mustahik yang telah menerima kupon di Raya Housing maka dipastikan tidak menerima di Yayasan (PAUD SAKURA). Koordinasi ini bagus dilakukan untuk beberapa titik pemotongan yang berdekatan sehingga tidak ada mustahik yang menerima dobel sementara ada mustahik yang tidak menerimanya.

PENUTUP
Shoot kamera kegiatan pemotongan & penyaluran
Atas partisipasi warga dan personil yayasan, Alhamdulilah kegiatan pemotongan dan penyaluran hewan qurban berjalan dengan lancar, mudah, dan insya Allah berkah. Adapun evaluasi kegiatan adalah sebagai berikut:
a.  Kendala tempat pemotongan. Pemukiman di RT 04/01 dan 02/011 adalah tempat yang padat penduduk sehingga tempat pemotongan dirasa masih kurang luas. 
b.  Yayasan tidak memasang spanduk dan memajang informasi bahwa PAUD SAKURA/YAYASAN menerima dan menyalurkan hewan qurban  sehingga mengundang keraguan warga yang belum familiar untuk menyalurkan pemotongan hewan di Yayasan. 
c. Prospek pemotongan hewan semakin besar, selainkan supplier Hasanah Qurban dan Peternakan Sakado memiiki visi "Kandang Tarbiyah" yang makin memudahkan ummat untuk berkurban, Gema Hasanah Qurban dan Peternakan Sakado semakin luas karena telah bertekad merealisasikan konsep Kandang Tarbiyah ini ke depan. Insya Allah.